1. Rata-
rata ukur (U)
Rata-rata ukur pada umumnya digunakan
untuk menentukan rata-rata perubahan atau rata-rata rasio dari suatu data deret
waktu. Nilai rata-rata ukur ini dapat dianggap sebagai rata-rata pertumbuhan pada
suatu periode tertentu.
Rata-rata ukur didefinisikan sebagai :
a. Data
tunggal dengan seluruh skornya berfrekuensi satu.
Untuk bilangan- bilangan bernilai besar
lebih baik digunakan logaritma, sehingga persamaan di atas menjadi
dimana xi merupakan data ke-i dan n
jumlah data
b. Data
tunggal sebagian atau seluruh skornya berfrekuensi lebih dari satu.
dengan
xi merupakan nilai data.
c. Data
kelompok ( dalam distribusi frekuensi)
dengan
xi merupakan tanda kelas dari interval ke-i dan fi merupakan frekuensi interval
ke-i.
2. Rata-
rata Harmonik (H)
Ukuran gejala pusat lainnya yang dapat
dipakai menentukan rata-rata untuk persoalan tertentu adalah rata-rata
harmonik. Nilai rata-rata harmoni pada umumnya digunakan untuk menghitung nilai
rata-rata suatu observasi yang memiliki rasio berbeda-beda.
Rata-rata harmonik didefinisikan sebagai
:
a. Data tunggal dengan seluruh skornya
berfrekuensi satu. Rata-rata harmonik untuk sekelompok data didefinisikan
sebagai kebalikan rata-rata hitung dari kebalikan nilai-nilai data tersebut.
dimana
xi merupakan data ke-i dan n jumlah data.
b.
Data tunggal sebagian atau seluruh
skornya berfrekuensi lebih dari satu
dengan xi merupakan
nilai data.
c.
Data kelompok ( dalam distribusi
frekuensi)
dengan
xi merupakan tanda kelas dari interval ke-i dan fi merupakan frekuensi interval
ke-i.
3. Kuartil
Kuartil
merupakan bilangan pembagi dari sekumpulan data menjadi empat bagian yang sama
banyak. Ada tiga kuartil yaitu kuartil pertama, kuartil kedua, dan kuartil
ketiga, yang diberi simbul K1, K2, dan K3.
Langkah-langkah
menentukan kuatil yaitu :
·
Susun data menurut nilainya
- Tentukan
letak kuartil
Letak Ki = data ke
Letak Ki = data ke
Dengan
i = 1,2,3
·
Tentukan nilai kuartil
a. Data
tunggal dengan seluruh skornya berfrekuensi satu dan Data tunggal sebagian atau
seluruh skornya berfrekuensi lebih dari satu Letak kuartil akan muncul dua
kemungkinan, yaitu :
Ø Letak
Ki berbentuk bilangan bulat, misalnya p. Akibatnya nilai kuartil merupakan data ke-p atau dinotasikan Xp.
Ø Letak
Ki berbentuk pecahan campuran, misalnya
.
Akibatnya nilai kuartil :
Ki
= Xu + (Xu+1- Xu)
b. Data
kelompok ( dalam distribusi frekuensi)
Nilai
kuartil dirumuskan dengan
Dengan i = 1, 2, 3
Dimana
b : batas bawah kelas Ki
p : panjang kelas Ki
F : Jumlah frekuensi
dengan tanda kelas lebih kecil dari tanda kelas Ki
F : frekuensi kelas Ki
Contoh :
Berdasarkan tabel 2.1,
misalkan akan ditentukan K3 diperoleh :
Ø Letak
K3 = (3x51)/4= 38,25, artinya berada pada kelas 5
Ø Batas
bawah kelas K3 = 67,5
Ø P
: 8
Ø F
: 30
Ø f
: 13
Ø K3
= 67,5 + 8
= 72,12
Daftar
Pustaka :
· - Saleh, Ansari. Ukuran Gejala Pusat dan Ukuran Sebaran. Diakses pada tanggal 28
September 2013 dari http://ansarisaleh.web.id/userfiles/statistika3.pdf
· -
Sudjana. 2000. Statistika untuk ekonomi dan niaga. Bandung : Tarsito.
No comments:
Post a Comment