1.
Pengertian Ruang Sampel dan Kejadian
Himpunan S dari semua kejadian atau peristiwa yang
mungkin mucul dari suatu percobaan disebut ruang sampel. Kejadian khusus atau
suatu unsur dari S disebut titik sampel atau sampel. Suatu kejadian A adalah
suatu himpunan bagian dari ruang sampel S.
Contoh:
Diberikan percobaan pelemparan 3 mata uang logam sekaligus 1 kali, yang masing-masing memiliki sisi angka ( A ) dan gambar ( G ). Jika P adalah kejadian muncul dua angka, tentukan S, P (kejadian)!
Diberikan percobaan pelemparan 3 mata uang logam sekaligus 1 kali, yang masing-masing memiliki sisi angka ( A ) dan gambar ( G ). Jika P adalah kejadian muncul dua angka, tentukan S, P (kejadian)!
Jawab :
S = { AAA, AAG, AGA, GAA, GAG, AGG, GGA, GGG}
P = {AAG, AGA, GAA}
2.
Pengertian Peluang Suatu Kejadian
Peluang suatu kejadian yang
diinginkan adalah perbandingan banyaknya titik sampel kejadian yang diinginkan
itu dengan banyaknya anggota ruang sampel kejadian tersebut.
Misalkan A adalah suatu kejadian yang diinginkan, maka nilai peluang kejadian A dinyatakan dengan :
Misalkan A adalah suatu kejadian yang diinginkan, maka nilai peluang kejadian A dinyatakan dengan :
Peluang disebut juga dengan nilai
kemungkinan.
Contoh :
Pada percobaan melempar sebuah dadu
bermata 6, pada ruang sampelnya terdapat sebanyak 6 titik sampel, yaitu
munculnya sisi dadu bermata 1, 2, 3, 4, 5, dan 6.
Kejadian-kejadian yang mungkin terjadi misalnya :
Kejadian-kejadian yang mungkin terjadi misalnya :
·
Munculnya mata dadu ganjil
·
Munculnya mata dadu genap
·
Munculnya mata dadu prima
Jika pada percobaan
tersebut diinginkan kejadian munculnya mata dadu prima, maka mata dadu
yang diharapkan adalah munculnya mata dadu 2, 3, dan 5, atau sebanyak 3 titik
sampel. Sedang banyaknya ruang sampel adalah 6, maka peluang kejadian munculnya
mata dadu prima adalah
Atau:
Menyatakan nilai
peluang suatu kejadian pada suatu percobaan dapat dinyatakan dengan
menggunakan cara :
Contoh:
Pada percobaan
melempar sebuah koin bersisi angka (A) dan gambar (G) dengan sebuah dadu
bermata 1 sampai 6 bersama-sama sebanyak satu kali. Berapa peluang munculnya
pasangan koin sisi gambar dan dadu mata ganjil ?
Banyaknya kejadian
munculnya pasangan gambar dan mata dadu ganjil ada 3, yaitu (G,1), (G,3) dan
(G,5). Peluang kejadian munculnya pasangan gambar dan mata dadu ganjil adalah :
3.
Batas-Batas Nilai Peluang
Nilai peluang suatu kejadian (P)
memenuhi sifat
, yang berarti
Jika P = 0, maka kejadian tersebut tidak pernah terjadi atau suatu kemustahilan
Jika P = 1, maka kejadian tersebut merupakan kepastian.
Jika P = 0, maka kejadian tersebut tidak pernah terjadi atau suatu kemustahilan
Jika P = 1, maka kejadian tersebut merupakan kepastian.
Jika A adalah suatu kejadian yang
terjadi, dan A’ adalah suatu kejadian dimana A tidak terjadi,
maka :
maka :
Contoh :
1. Sebuah
dadu berbentuk mata enam dilempar sekali. Tentukan nilai peluang :
a. munculnya mata dadu bilangan asli
a. munculnya mata dadu bilangan asli
b. munculnya mata
dadu 7
Jawab :
a. Nilai
peluang munculnya mata dadu bilangan asli adalah 1, karena merupakan suatu
kepastian.
b. Nilai
peluang munculnya mata dadu 7 adalah 0, karena merupakan suatu kemustahilan
2.
Dua buah dadu kubus homogeny bermata enam dilempar bersama-sama sebanyak satu
kali. Berapakah peluang munculnya mata dadu tidak berjumlah 12 ?
Jawab :
Banyaknya ruang
sampel percobaan tersebut ada 36 kejadian, sedang kejadian mucul mata dadu
berjumlah 12 ada 1 kejadian yaitu (6,6), sehingga:
4.
Frekuensi Harapan Suatu Kejadian
Jika A adalah suatu kejadian pada frekuensi ruang
sampel S dengan peluang P ( A ), maka frekuensi harapan kejadian A dari n kali
percobaan adalah n x P( A ).
Contoh :
Bila sebuah dadu dilempar 720 kali, berapakah
frekuensi harapan dari munculnya mata dadu 1?
Jawab :
Pada pelemparan dadu 1 kali, S = { 1, 2, 3, 4, 5, 6 }
maka n (S) = 6.
Misalkan A adalah kejadian munculnya mata dadu 1, maka:
A = { 1 } dan n ( A ) sehingga :
Misalkan A adalah kejadian munculnya mata dadu 1, maka:
A = { 1 } dan n ( A ) sehingga :
Frekuensi harapan munculnya mata dadu 1 adalah
5.
Peluang Komplemen Suatu Kejadian
Misalkan S adalah ruang sampel dengan n ( S ) = n, A
adalah kejadian pada ruang sampel S, dengan n ( A ) = k dan Ac adalah komplemen
kejadian A, maka nilai n (Ac) = n – k, sehingga :
Jadi, jika peluang hasil dari suatu percobaan adalah
P, maka peluang hasil itu tidak terjadi adalah (1 – P).
6.
Kombinasi
Kombinasi adalah campuran atau gabungan atau susunan
dari semua atau sebagian elemen dari suatu himpunan yang tidak mementingkan
urutan elemen.
Kombinasi dapat dirumuskan sebagai berikut :
n = n! /r !
( n – r )!
Contoh :
Untuk
pemilihan 4 mahasiswa menjadi pengurus himpunan mahasiswa jurusan matematika
FMIPA UNM terdapat 8 mahasiswa prodi pendidikan matematika dan 6 mahasiswa
prodi matematika yang memenuhi syarat untuk dipilih. Berapa banyak cara memilih
pengurus bila semua anggota pengurus dari prodi yang sama?
Jawaban :
Dari prodi
pendidikan matematika 8 orang, harus dipilih 4 orang. Berarti kita hitung
dengan menggunakan C (8,4) = 70 cara.
Sedangkan
dari prodi matematika, kita dapat memilih dengan C (6,4) = 6!/2!4! =
36x5x4!/2×4! = 15 cara.
Sehingga
jika yang terpilih adalah mahasiswa dari prodi yang sama, kemungkinan banyak
cara memilih adalah C (8,4) + C (6,4) = 70 + 15 = 85 cara.
7.
Permutasi
Permutasi adalah menggabungkan beberapa objek dari
suatu grup dengan memperhatikan urutan. Di dalam permutasi, urutan
diperhatikan.
{1,2,3} tidak sama dengan {2,3,1} dan {3,1,2}
Contoh:
Ada sebuah kotak berisi 3 bola masing-masing berwarna
merah, hijau dan biru. Jika seorang anak ditugaskan untuk mengambil 2 bola
secara acak dan urutan pengambilan diperhatikan, ada berapa permutasi yang terjadi?
Jawaban:
Ada 6 permutasi yaitu; M-H, M-B, H-M, H-B, B-M, B-H.
·
Permutasi
Tanpa Pengulangan
Jika urutan diperhatikan dan setiap objek yang
tersedia hanya bisa dipilih atau dipakai sekali maka jumlah permutasi yang ada
adalah:
di mana n
adalah jumlah objek yang dapat kamu pilih, r adalah jumlah yang harus
dipilih dan ! adalah simbol faktorial.
Contoh:
Ada sebuah
pemungutan suara dalam suatu organisasi. Kandidat yang bisa dipilih ada lima
orang. Yang mendapat suara terbanyak akan diangkat menjadi ketua organisasi
tersebut. Yang mendapat suara kedua terbanyak akan diangkat menjadi wakil
ketua. Dan yang mendapat suara ketiga terbanyak akan menjadi sekretaris. Ada
berapa banyak hasil pemungutan suara yang mungkin terjadi?
Dengan
menggunakan rumus di atas maka ada 5!/(5-3)! = 60 permutasi.
Umpamakan
jika n = r (yang menandakan bahwa jumlah objek yang bisa dipilih
sama dengan jumlah yang harus dipilih) maka rumusnya menjadi:
Contoh:
Ada lima
kotak kosong yang tersedia. Kelima kotak kosong itu harus diisi (tidak boleh
ada yang kosong). Kelima kotak kosong itu hanya boleh diisi dengan angka
1,2,3,4,5. Ada berapa banyak cara untuk mengisi kotak kosong?
Dengan
menggunakan rumus n! maka ada 5! = 120 permutasi.
·
Permutasi
Pengulangan (dari unsur-unsur yang sama)
Dari huruf-huruf pada kata MATEMATIKA, berapa
banyaknya pasangan huruf yang dapat dibentuk? Jika mengingat kembali tentang
permutasi, seharusnya banyaknya pasangan yang dapat dibentuk adalah sebanyak
10! pasangan.
Namun, apakah M1A1TEM2A2TIKA3
sama dengan M1A3TEM2A2TIKA1?
Ambil P sebagai jumlah permutasi berbeda untuk
kesepuluh huruf. Jumlah permutasi dari kedua huruf M adalah 2! dan jumlah
permutasi dari ketiga huruf A adalah 3! Sehingga jumlah total permutasi
adalah 2! x 3! x P.
Dengan demikian, diperoleh : 2!3!P = 10! Sehingga :
Contoh
tersebut mengantarkan kita kepada definisi permutasi yang mengandung unsur yang
sama: Misalnya suatu himpunan yang terdiri atas n elemen memiliki r1 elemen
jenis pertama yang sama, r2 elemen jenis kedua yang sama, ., dan rk elemen
jenis ke k yang sama, dengan :
r1 + r2 + . rk < n
maka banyak
permutasi berbeda dari n elemen diberikan oleh :
Contoh :
- Jika huruf-huruf pada kata “BOROBUDUR” dipertukarkan, berapa banyak susunan huruf berbeda yang dapat diperoleh?
Jawaban :
Pada kata
BOROBUDUR terdapat 9 huruf dengan huruf B diulang 2 kali, huruf O diulang 2
kali, huruf R diulang 2 kali, dan huruf U diulang 2 kali. Banyaknya susunan
huruf berbeda yang diperoleh diberikan oleh rumus berikut:
·
Permutasi Siklis
Permutasi siklis menganggap elemen disusun secara
melingkar.
h a
g b
f c
e d
Dengan
menganggap panjang untai (atau banyaknya elemen) adalah n, dan karena
elemen awal tidak boleh diubah-ubah posisinya, maka banyaknya elemen yang dapat
berubah-ubah posisinya adalah n-1. Dengan demikian kita cukup
mempermutasikan elemen yang dapat berubah-ubah posisi saja, yaitu
sebanyak
.
Contoh :
Sebuah
keluarga terdiri atas 5 orang. Mereka akan duduk mengelilingi sebuah meja
bundar untuk makan bersama. Berapa banyaknya cara agar mereka dapat duduk
mengelilingi meja makan tersebut dengan urutan yang berbeda?
Jawaban :
Banyaknya
cara agar 5 orang dapat duduk mengelilingi meja makan sama dengan banyak
permutasi siklis 5 elemen, yaitu :
(5 -1)! = 4! = 4 x 3 x 2 x 1 = 24
Dengan
menganggap panjang untai (atau banyaknya elemen) adalah n, dan karena
elemen awal tidak boleh diubah-ubah posisinya, maka banyaknya elemen yang dapat
berubah-ubah posisinya adalah n-1. Dengan demikian kita cukup
mempermutasikan elemen yang dapat berubah-ubah posisi saja, yaitu sebanyak (n-1)!.
Daftar
Pustaka :
· Purwanto
& Suharyadi, (2007), Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan Modern ed 2,
Jakarta: Salemba Empat
No comments:
Post a Comment