Kurva normal adalah satu model distribusi dari
sejumlah kemungkinan distribusi. Hal ini diseb abkan karena penggunaan
konsep kurva normal sangat luas dan dijadikan sebagai alat yang sangat
penting dalam pengembangan suatu teori, konsep kurva normal juga
memberikan status khusus dalam pengembangan kaidah-kaidah ilmiah. Kurva
normal bukan hanya satu kurva, melainkan mempunyai sejumlah kurva yang
tidak terbatas yang mungkin dapat dibuat, dan semua itu dideskripsikan
dengan suatu persamaan aljabar berikut.
atau bisa juga menggunakan persamaan :
Persamaan di atas dapat membuat para pelajar menjadi panik dan/atau
mengalami kesulitan untuk memahami konsep kurva normal. Secara umum,
pemahaman atas persamaan aljabar ini tidak menjadi kebutuhan atau
diperlukan untuk mengapresiasi dan menggunakan kurva normal. Namun
demikian persamaan ini perlu dijelaskan untuk memahami bagaimana konsep
dan aplikasi suatu kurva normal.
1. Pertama, penggunaan simbol-simbol dalam persamaan ini dimaksudkan
untuk menyederhanakan proses perhitungan. Simbol-simbol itu termasuk
“2″. “p”, dan “e”. Lambang “e” untuk menunjukkan adanya perhitungan
dengan bilangan irasional atau untuk menunjukkan batasan yang sangat
panjang. Hal ini dimungkinakn untuk menunjukkan “sejumlah keunikan”,
dalam kasus “e” ini, yang menunjukkan “kekuatan khusus”.
2. Kedua, adanya sekumpulan simbol yang menjadi kepedulian termasuk
simbol “X”, yaitu melambangkan variabel responden untuk suatu skor
nilai. Tinggi dari suatu kurva pada satu titik merupakan fungsi dari X
(fx). Ketiga, dua simbol terakhir dalam persamaan adalah “mu (μ) lambang
dari rata-rata ” dan “sigma (σ) lambang dari stadar deviasi” kedua
lambang ini disebut dengan parameter atau nilai-nilai. Kedua parameter
ini memberikan kemungkinan pembuatan kurva normal menjadi tidak
terbatas, yaitu dengan menghubungkan kedua parameter ini. Dalam hal ini
konsep parameter menjadi sangat penting dan perlu diperhatikan secara
sungguh-sungguh.
Keluarga Distribusi
Kurva normal merupakan salah satu bentuk (anggota keluarga) dari
sekian banyak (tidak terbatas) pola distribusi. Model setiap anggota
keluarga ditentukan oleh seperangkat parameter (μ dan σ) dengan nilai
(perhitungan) khusus. Sebab parameter σ dapat ditempatkan pada suatu
nilai, posisitf atau negatif, dan parameter μ mempunyai nilai posisitf,
hubungan dari kedua parameter ini membuat keluarga kurva normal menjadi
luas sekali yang mempunyai anggota anggota tidak terbatas. Atas dasar
itu, kurva normal diusulkan menjadi suatu model umum, karena asumsi
kurva normal mampu menjelaskan sejumlah besar fenomena yang terjadi
secara alami, mulai dari skor tes sampai ke fenomena bintang-bintang di
langit.
Kesamaan Anggota Keluarga Kurva Normal
Anggota keluarga kurva normal sangat bervariasi mempunyai perbedaan,
akan tetapi mempunyai sejumlah sifat-sifat umum yang sama, sifat-sifat
umum ini disebut juga dengan kesamaan anggota keluarga kurva normal.
Kesamaan (sifat-sifat umum ini) mencakup: bentuk simetri, mendekat ke
ujung tetapi tidak pernah bersentuhan dengan sumbu X (asimtot), dan
mempunyai wilayah di bawah kurva.
Dalam hal bentuk, semua anggota keluarga kurva normal mempunyai
kesamaan yaitu berbentuk “lonceng”, kemudian sumbu X mempunyai kesamaan
skala yang tepat. Sebagian besar wilayah di bawah kurva berada di
sekitar titik tengan atau rata-rata. Ujung garis distribusi mendekat ke
sumbu X tetapi tidak pernah menyentuh, dan luas wilayah di bawah
kurvanya sangat kecil.
Kesamaan dalam hal simetris, semua anggota keluarga kurva normal
berada pada dua sisi sejajar dan simetris. Artinya, jika satu kurva
normal digambarkan pada permukaan kertas dua dimensi, maka jika kertas
itu dilipat pada garis tengahnya (garis rata-rata) maka kedua sisi kurva
normal itu harus tepat sama. Keadaan simetris ini juga tergambar dalam
struktur tubuh manusia, secara umum dalam posisi sejajar atau mendekati
simetris antara sisi kiri dan kanan. Begitu juga dalam perkembangan
kehidupan manusia baik individual maupun sosial.
Semua keluarga kurva normal mempunyai ekor mendekati sumbu X, tetapi
tidak pernah menyentuhnya. Implikasinya, dibagian manapun suatu titik
yang berada pada kurva (arah positif atau negatif) tetap saja mempunyai
wilayah yang berada di bawah kurva normal. Oleh karena itu, gambar dari
satu kurva normal harus mempunyai panjang garis yang tidak berhingga.
Sehingga untuk mengeahui luas wilayah yang berada di bawah kurva normal
harus dilihat dari suatu rentang yang dibatasi oleh sejumlah garis,
hanya sebagaian kecil dari segmen garis yang digambarkan untuk kurva
normal khusus.
Semua anggota keluarga kurva normal mempunyai total wilayah di bawah
kurva sama dengan satu (1.00) , seperti yang terjadi pada model-model
kemungkinan atau distribusi frekuensi. Sifat ini, menjadi tambahan pada
sifat simetri, implikasinya bahwa wilayah pada setiap setengah dari
distribusi adalah 0,50 atau setengah.
MENGENAL DISTRIBUSI NORMAL DAN CARA MEMBACA TABEL DISTRIBUSI NORMAL
Distribusi normal merupakan salah satu distribusi probabilitas yang
penting dalam analisis statistika. Distribusi ini memiliki parameter
berupa mean dan simpangan baku. Distribusi normal dengan mean = 0 dan
simpangan baku = 1 disebut dengan distribusi normal standar. Apabila
digambarkan dalam grafik, kurva distribusi normal berbentuk seperti
genta (bell-shaped) yang simetris. Perhatikan kurva distribusi normal
normal standar berikut:
Sumbu X (horizontal) memiliki range (rentang) dari minus takhingga
(‒∞) hingga positif takhingga (+∞). Kurva normal memiliki puncak pada X =
0. Perlu diketahui bahwa luas kurva normal adalah satu (sebagaimana
konsep probabilitas). Dengan demikian, luas kurva normal pada sisi kiri =
0,5; demikian pula luas kurva normal pada sisi kanan = 0,5. 

Dalam analisis statistika, seringkali kita menentukan probabilitas
kumulatif yang dilambangkan dengan notasi P (X<x). Sebagai contoh, P
(X<1), apabila diilustrasikan dengan grafik adalah luas kurva normal
dari minus takhingga hingga X = 1. 

Secara matematis, probabilitas distribusi normal standar kumulatif dapat dihitung dengan menggunakan persamaan :
Akan tetapi, kita lebih mudah dengan bantuan tabel distribusi normal.
Berikut adalah tabel distribusi normal standar, untuk P (X < x),
atau dapat diilustrasikan dengan luas kurva normal standar dari X =
minus takhingga sampai dengan X = x.
Contoh penggunaan: Hitung P (X<1,25) Penyelesaian: Pada tabel,
carilah angka 1,2 pada kolom paling kiri. Selanjutnya, carilah angka
0,05 pada baris paling atas. Sel para pertemuan kolom dan baris tersebut
adalah 0,8944. Dengan demikian, P (X<1,25) adalah 0,8944.
DAFTAR PUSTAKA :
Purwanto & Suharyadi, (2007), Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan Modern ed 2, Jakarta: Salemba Empat